KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Penyusun bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya, sehingga makalah dapat diselesaikan walau dalam keadaan sederhana.
Makalah ini disiapkan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen yang memegang pelajaran ini di Sekolah Tinggi Agama Islam. Disadari bahwa
penyusunan makalah terdapat banyak kelemahan dan kekurangan di sana-sini, oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritikan yang konstruktif dari pembaca guna
kesempurnaan makalah ini pada masa mendatang.
Semoga saja makalah ini dapat bermanfaat bagi para Mahasiswa, dan
pembaca terutama bagi penyusun. Amien Ya Rabbal Alamin
Kuala Kapuas
2012
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 2
D. Mamfaat Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen
Kelas....................................................... 3
B. Tujuan, Aspek, Fungsi, Dan
Masalah Manajemen Kelas............ 4
C. Prinsip – Prinsip Dalam
Manajemen Kelas................................. 5
D. Pendekatan Dalam Manajemen
Kelas........................................ 6
E. Pengaruh Manajemen Kelas
Dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran
Dikelas................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 10
A.
Kesimpulan...................................................................................... 10
B.
Saran –
Saran................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sumber daya
manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk
menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa.
Menurut Mulyasa (2006:3) ”Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang harus
diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku
yang berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang yang professional.
Guru memiliki
andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru
sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan
pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar
pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di
sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan
secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum
pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan
kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan
suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan
guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif.
Di kelaslah
segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya.
Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan
segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan
hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di
kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan bagi,
professional, dan harus terus-menerus.
Djamaroh
(2006:173) menyebutkan ” Masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang
sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering didiskusikan
oleh penulis professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas”.
Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas,
sedangkan tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian besar
guru kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan masalah pengelolaan.
Masalah pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran dan masalah pengelolaan
harus diatasi dengan cara pengelolaan.
Pengelolaan
kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah
laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan
baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang
sehat dalam kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu
kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap,
mental, dan emosional siswa.
B. Rumusan
Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan manajemen kelas?
- Apakah tujuan, aspek, fungsi dan masalah dari manajemen kelas?
- Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam manajemen kelas?
- Bagaimanakah bentuk pendekatan dalam manajemen kelas?
- Bagaimanakah pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
- Untuk menjelaskan pengertian manajemen kelas.
- Untuk menjelaskan tujuan dari manajemen kelas.
- Untuk mendeskripsikan prinsisp-prinsip dalam manajemen kelas.
- Untuk mendeskripsikan bentuk pendekatan dalam manajemen kelas.
- Untuk mendeskripsikan pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
D. Manfaat
Penulisan
1. Bagi Guru
- Sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan dalam memilih strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang tentunya berpengaruh pada hasil belajar siswa.
- Menjadi masukan untuk menerapkan manajemen kelas yang baik.
2. Bagi Sekolah
Perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnya berpengaruh pada kualitas
lulusan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Kelas
Manajemen dari
kata “ Management “. Diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan
pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah
mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa
dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.
Terdapat beberapa defenisi tentang manajemen
kelas berikut ini :
1. Berdasarkan
Konsepsi Lama Dan Modern
Menurut
konsepsi lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan
ketertiban kelas. Menurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi
yang menggunakan alat yang tetap terhadap problem dan situasi manajemen kelas
(Lois V. Jhonson dan Mary Bany, 1970)
2. Berdasarkan
Pandangan Pendekatan Operasional Tertentu ( Disarikan dari Wilford A. Weber
1986 )
- Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (Pendekatan Otoriter).
- Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (Pendekatan Intimidasi).
- Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (Pendekatan Permisif).
- Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (Pendekatan Masak).
- Seperangkat kegiataan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (Pendekatan Instruksional).
- Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku).
- Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersional yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (Pendekatan Penciptaan Iklim Sosioemosional).
- Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (Pendekatan Sistem Sosial)
B. Tujuan,
Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen Kelas
1. Tujuan Manajemen Kelas
1. Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan manajemen kelas adalah :
- Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, bai sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
- Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
- Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
- Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya ( Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen tahun 1996 : 2 )
2. Aspek,
Fungsi, dan Masalah Manajemen Kelas
Manajemen kelas
merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami,
mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajenen kelas adalah sifat kelas,
pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif ( Lois
V.Johnson dan Mary A.Bany, 1970 ).
- Manajenen
kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya
kondisi kelas yang optimal, manajenen kelas berfungsi :
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas. - Memelihara
agar tugas – tugas itu dapat berjalan lancar.
Masalah manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : masalah individual dan masalah kelompok.
Munculnya masalah individual disebabkan
beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti :
- Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain.
- Tingkah laku yang ingin menujukkan kekuatan.
- Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain.
- Peragaan ketidakmampuan.
Sedangkan masalah-masalah kelompok yang mungkin
muncul dalam kelas :
- Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya.
- Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakai sebelumnya.
- Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
- “Membombang” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
- Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari yang tengah digarap, semangat kerja rendah, kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal guru terpaksa diganti sementara oleh guru lain. ( Lois V.Johnson dan Mary A.Bany, dalam M.Entang dan T.Raka Joni1983 ).
C.
Prinsip-prinsip dalam Manajemen Kelas
“Secara umum
faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu,
faktor intern dan faktor ekstern siswa.” (Djamarah 2006:184). Faktor intern
siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian
siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari
siswa lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari
segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ekstern
siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa,
pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di
kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas,
misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik.
Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi
konflik.
Djamarah
(2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam
pengelolaan kelas dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang
dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut.
1. Hangat dan
Antusias
Hangat dan Antusias diperlukan dalam proses
belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan
antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat
atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan
mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian ini
merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5. Penekanan
pada Hal-Hal yang Positif
Pada dasarnya
dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif
dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada
hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku
siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran
guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar
mengajar.
6. Penanaman
Disiplin Diri
Tujuan akhir
dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin diri
sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
D. Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
Manajemen kelas
bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor.
Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru tidak lain
adalah untuk meningkatkan kegairahan siswa baik secara berkelompok maupun
secara individual.
Keharmonisan
hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara siswa tersimpul
dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari
pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.(Djamarah 2006:179)
Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti
dalam uraian berikut:
1. Pendekatan
Kekuasaan
Pengelolaan
kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin
dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk
mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati
anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.
2. Pendekatan
Ancaman
Dari pendekatan
ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses
untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku
anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan,
sindiran, dan memaksa.
3. Pendekatan
Kebebasan
Pengelolaan
diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk
mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah
mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4. Pendekatan
Resep
Pendekatan
resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru
dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar
itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan
guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
5. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan
dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan
memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan
tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku
anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.
6. Pendekatan
Perubahan Tingkah Laku
Sesuai dengan
namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah
tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak
didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan
berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach) ini
bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral.
Program atau
kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus
diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan
hilang dari tingkah laku siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk
itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang
dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau
puas.
Sebaliknya,
tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi
atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya
tingkah laku tersebut akan dihindari.
7. Pendekatan
Sosio-Emosional
Pendekatan
sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar pribadi
yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara
guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal ini guru merupakan kunci
pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan
iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas.
Untuk terrciptanya hubungan guru dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan
sikap ngayomi atau sikap melindungi.
8. Pendekatan
Kerja Kelompok
Dalam
pendekatan in, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama
kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru
untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok
yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi itu agar
tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat
mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi
masalah-masalah pengelolaan.
9. Pendekatan
Elektis atau Pluralistik
Pendekatan
elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dabn
inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut
berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu
situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus
mengkombinasikan dan atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis
disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan
berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan
efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan
tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk
pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses
belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.
E. Pengaruh
Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran
yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas
yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan,
wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru
harus menguasai kiat memanejemeni kelas.
Pemahaman akan
prinsip-prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum hal-hal khusus
diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal ini akan
menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari
manajemen kelas.
Manajemen kelas
dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena manajemen
kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas menjadi sebaik mungkin agar
siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan
kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Selain
itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas
agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Di samping itu
juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang telah diajarkan
guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan yang
diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas karena situasi dan kondisi kelas memungkinkan peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
B. Saran
Di masa yang
akan datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi.
Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin pesat, oleh karena itu guru
kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar
suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
gurukreatif.wordpress.com/2008/03/26/6-indikator-pengelolaan-kelas-yang-berhasil/Rachman, Maman.
1998. Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar